Jaga Paugeran dan Adat: Gusti Benowo Ungkap Petuah Penting PB XII untuk Penerus Takhta Keraton Surakarta

SURAKARTA (tvtogel) – Polemik suksesi dan rekonsiliasi internal di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat terus menjadi sorotan publik. Di tengah ketegangan yang masih berlangsung, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Ayu Adipati Benowo mengungkap petuah-petuah penting yang pernah disampaikan oleh mendiang ayahnya, Sri Susuhunan Pakubuwono (PB) XII. Petuah ini dianggap sebagai pedoman kunci bagi siapa pun yang kelak akan memimpin Keraton.
Gusti Benowo menekankan bahwa pesan-pesan dari PB XII bukan hanya sekadar nasihat, tetapi merupakan warisan spiritual dan kultural yang wajib dipegang teguh oleh penerus takhta.
I. Petuah Utama PB XII: Jaga Paugeran dan Budaya
Gusti Benowo menyoroti bahwa banyak petuah dari PB XII yang menekankan pentingnya menjaga esensi dan marwah Keraton. Petuah-petuah tersebut, yang secara turun-temurun diwariskan, berfokus pada:
- Paugeran (Aturan Baku) Keraton: PB XII selalu menekankan agar penerus tahta tidak menyimpang dari paugeran dan adat istiadat yang telah ditetapkan sejak zaman dahulu. Pelanggaran terhadap paugeran akan merusak tatanan dan wibawa Keraton.
- Kepemimpinan yang Mengayomi: Penerus takhta Keraton harus mampu menjadi sosok pemimpin yang mengayomi seluruh keluarga besar dan abdi dalem, serta masyarakat Solo secara luas, bukan hanya fokus pada kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.
- Memelihara Warisan Budaya: Tugas utama Keraton adalah memelihara dan melestarikan warisan budaya Jawa adiluhung, termasuk tari, musik, dan naskah-naskah kuno.
II. Makna di Balik Pesan Jaga Persatuan
Petuah PB XII ini kembali relevan di tengah konflik dualisme kepemimpinan dan perebutan hak atas Keraton yang masih membelah keluarga besar.
Gusti Benowo mengisyaratkan bahwa jika petuah-petuah itu diterapkan, masalah internal yang berlarut-larut seharusnya bisa dihindari. Ia berharap agar pihak-pihak yang berseteru dapat kembali merujuk pada ajaran leluhur dan paugeran yang sudah jelas.
“Banyak petuah beliau [PB XII] yang harus dipegang teguh. Tapi yang paling penting adalah paugeran dan adat. Jangan diubah, karena ini marwah kita,” tegas Gusti Benowo.
III. Harapan Rekonsiliasi Keluarga
Sebagai salah satu putri tertua mendiang PB XII, Gusti Benowo berharap agar semua pihak di Keraton bisa kembali bersatu dan menjadikan Keraton sebagai pusat budaya yang sejuk dan damai, sesuai dengan amanah para leluhur dan mendiang ayahnya.
Ia juga berharap agar pemerintah daerah dan pusat dapat berperan sebagai fasilitator rekonsiliasi, membantu Keraton kembali berfungsi sebagai penjaga budaya tanpa terus terganggu oleh konflik internal.